Musabaqah Tilawatil Qur'an Tanjung Morawa Ke 52

Musabaqah Tilawatil Qur’an ke 52 tingkat Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli serdang sumatera Utara kali ini di selenggarakan di Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Medan Tanjung Morawa. MTQ dibuka oleh Bupati Deli Serdang H.Azhari Tambunan . MTQ kali ini merupakan MTQ yang paling meriah dan paling banyak jumlah pesertanya dan pengunjungnya. Jumlah pengunjung yang hadir untuk mengikuti pembukaan  berjumlah 7000 orang lebih. Sehingga di istilahkan oleh Bupati sebagai MTQ tingkat kecamatan tetapi rasanya level Propinsi, karena belum pernah sebanyak itu yang hadir. Pengunjung yang hadir memenuhi Tenda acara yang disediakan oleh panitia di Lapangan Bola Pesantren Hidayatullah tidak cukup menampung pengunjung. Sehingga sebagian mereka harus memenuhi ruangan masjid yang berada disisi lapangan. Ada juga yang memenuhi area gazebo dan dibawah-bawah pohon disekeliling kampus Pondok pesantren Hidayatullah yang teduh dan asri. 

Kegiatan ini diawali dengan kirab peserta dan semua kafilah yang berasal dari 25 desa dan 1 kelurahan. Mereka berjalan sepanjang dua kilo meter dari perumahan Rorinata menuju Pondok Pesantren Hidayatullah dengan berbagai pakaian adat serta seragam kafilah. Ada yang menngunakan pakaian adat Melayu, adat Batak, adat Jawa, ada kafilah Pak Tani menuntun sepeda membonceng kelapa muda, ada rombongan kafilah yang naik onta buatan ( becak motor di desain seperti onta),  ada rombongan yang naik andong atau sado yang ditarik kuda, ada rombongan yang naik kuda layaknya pasukan perang, ada rombongan drum band dari berbagai sekolah dan madrasah, serta tak ketinggalan ada yang tampil seperti wayang orang ala jawa dan banyak lagi arak-arakan dengan berbagai performa yang berbeda menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat.
Dalam pembukaan MTQ kali ini juga diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh mantan juara tilawah Al-Qur’an Internasional Ustadz Mudawali S.Pd. Dan seperti biasa pada setiap pembukaan MTQ selalu ada lantunan Mars MTQ, yang kali ini dibawakan oleh anak-anak Madrasah Ibtida’iyyah Lukman Al-Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah Medan Tanjung Morawa dengan paduan suara yang kompak dan sangat mengagumkan yang mengundang decak kagum pengunjung dan tak terduga bahwa mereka bisa seperti itu.

Memang masih banyak sisi negatif dari penyelenggaraan MTQ ini bagi Pondok Pesantren Hidayatullah, misalnya pakaian para pengunjung yang belum 100 % syar’i, masyarakat belum mengerti  tentang kultur Pesantren Hidayatullah yang tidak mengizinkan merokok, ikhtilat dan wajib sholat berjama’ah serta musik. Tetapi karena tanah pesantren ini sebahagiannya adalah tanah wakaf dari masyarakat setempat yang notabene adalah penyelenggara MTQ ini, maka pihak pesantren tidak bisa sepenuhnya menekan dan mengeliminir hal-hal diatas. Masih jauh dan masih panjang perjalanan dakwah ini sehingga diperlukan Fiqhuddakwah dalam melakukan perubahan dan tidak bisa serta merta. Disamping ada juga nilai positifnya dan strategisnya bagi Pesantren ini, dimana akhirnya banyak masyarakat yang mengenal Pesantren ini dengan melihat langsung dari dekat keberadaan pesantren ini. Maka ini tentunya menjadi promosi gratis bagi pesantren ini
 .
Nilai positif lainnya adalah adanya perhatian pemerintah terhadap keberadaan pesantren ini , bahwa pesantren ini adalah asset daerah sekaligus asset bangsa yang telah banyak membantu mencerdaskan anak bangsa sehingga mereka merasa terpanggil untuk memberikan  dukungan penuh  serta  bantuan moril dan materiil  demi kemajuan pesantren ini sekaligus juga kemajuan anak bangsa itu sendiri. Hal-hal strategis seperti diatas tentu tidak semua bisa menerimanya sehingga wajar jika ada beberapa pihak yang tidak bisa menerimanya dengan baik.