STIQ Ash-Shiddiq Gelar Wisuda dan Penugasan ke Pedalaman


STIQ Ash-Shiddiq Hidayatullah Medan resmi menugaskan 10 mahasantri ke berbagai titik di pedalaman Sumatera Utara, Jum’at (9/7/2021).

Ketua STIQ Ash-Shiddiq pada waktu itu  Ust Fachri Fathullah dalam sambutannya mengatakan Ma’had Aly Hidayatullah Medan merupakan satuan pendidikan tingkat tinggi keagamaan Islam yang diselenggarakan oleh dan di Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Medan untuk menghasilkan ahli ilmu agama Islam.

Setelah menjalani masa karantina pendidikan selama kurang lebih 3 tahun, sebanyak 10 orang mahasantri disebar ke pedalaman.

“Agar apa, agar eksistensi Islam ini tidak melulu di perkotaan atau di pinggiran tapi juga di pedalaman yang banyak minoritasnya,” kata Fachri.

Kepada para wisudawan dai yang ditugaskan ini, Fachri berpesan agar betul betul memantapkan hati dengan hanya mengharapkan ridha dari Allah SWT karena tugas dakwah yang akan dijalani tentu tidaklah ringan.

“Harapannya agar kesepuluh mahasantri kita ini tidak merasa puas dan cukup dengan ilmu yang ia miliki, maka dalam penugasan inilah ilmu ilmu itu diuji, apakah ilmu itu mampu direalisasi atau hanya teoritis belaka,” kata Fachri.

Lebih jauh ia mengungkapkan, Ma’had Aly Hidayatullah Medan dengan visinya yakni melahirkan guru Qur’an, terus berusaha tepat sasaran dalam menempatkan amanah bagi kesepuluh alumninya mulai dari guru tahfiz, guru mengaji sampai pengasuh rumah tahfiz.

Sementara itu, Sekretaris DPW Hidayatullah Sumatera Utara Ust Isa Abdul Barri yang sekaligus mewakili ketua DPW yang berhalangan hadir, dalam sambutannya para dai terutama daiyah memiliki peran penting dalam membangun peradaban Islam yang agung.

“Jadilah kalian seperti Khadijah, yang membantu Rasulullah memperjuangkan Islam hingga akhir hayatnya,” wejangan Ust Isa Abdul Barri.

Isa mengehaskan, bahwa dari dukungan dan sokongan wanita jugalah Islam ini terus dan selalu eksis. “Jadi kita tidak perlu minder atau merasa kecil hati saat tantangan juang itu di depan mata,” imbuhnya.


Salah satu wisudawan Ma’had Aly Hidayatullah Medan, Simanjuntak, merasa terharu dengan adanya penugasan ini dan ia memohon agar selalu ada arahan dan bimbingan dari seluruh asatidz. “Agar kontribusi dakwah kita kedepannya bagi lembaga Hidayatullah ini khususnya di Sumatra Utara tidak salah arah apalagi tujuan,” imbuhnya.

Dia menambahkan, penugasan bagi mereka adalah gerbang utama menjajaki kesungguhan dan totalitas dalam memegang amanah. “Mudah mudahan Allah selalu membantu kami agar terhindar dari sifat malas dan putus asa,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama hadir pula dari unsur Yayasan Kampus Utama Hidayatulla Medan, Ust Ali Ibrahim Akbar, yang, dalam sambutannya, menekankan kesungguhan dalam berjuang berdakwah di manapun berada. Kesungguhan dalam ketaatan kepada Allah SWT dalam berdakwa pasti akan dituai pula kebaikan.

“Jangan setengah-setengah berjuang di jalan dakwah karena mati adalah hal yang pasti, karena berjuang (dalam Islam) balasannya adalah syahid,” pesan Ali Ibrahim yang juga Ketua Yayasan Kampus Utama Hidayatullah Medan ini.(ybh/hio)